Tuesday, October 8, 2013

Kenapa Wanita Jadi Hypersex ( BaPoY PoeNa )



Kenapa Wanita Jadi Hypersex. Semua orang setuju, jika seks menyenangkan dan memberikan kenikmatan bagi para pelakunya. Namun, ketidakmampuan pasutri untuk mengimbangi pasangannya kerap menimbulkan perasaan tidak nyaman yang bila dibiarkan akan berkembang menjadi konflik.
 
Sejatinya masalah seksual harus segara diatasi. Mungkin Anda sering mendengar tingginya hasrat seksual seorang suami, namun bagaimana jika hal itu dialami oleh seorang istri?

Ada beberapa kemungkinan mengapa seorang istri mengalami hasrat seksual yang membara, padahal suaminya cukup puas dengan frekuensi dan proses seksual yang dialaminya.

Istri tidak mencapai orgasme

Permintaan istri yang menggebu bisa disebabkan karena dia tidak mencapai orgasme atau multiorgasme. Ternyata, keadaan ini justru sering dialami istri dan menempati urutan pertama keluhan 60-90 persen pasutri.

Wajar jika istri selalu menuntut “jatah” yang jarang dilunasi oleh sang suami, sehingga mengalami “kedodoran” kehidupan ranjang. Kondisi ini juga kadang dialami oleh beberapa istri yang dituduh oleh suaminya mengalami hiperseks, sehingga dianjurkan untuk berkonsultasi kepada ahlinya, bukan suami yang berusaha untuk mengevaluasi diri.

Padahal, mungkin saja sang suami menderita ejakulasi dini atau kurang ahli saat merangsang istrinya, sehingga dengan sengaja mempercepat hubungan intim. Akibatnya, terjadi missorgasm atau nyeri bagi wanita saat bercinta, karena Miss V belum dalam kondisi siap dieksplorasi Mr P.

Sang wanita memiliki gairah berlebih

Sebuah laporan menyebutkan, bahwa puncak frekuensi hubungan intim tertinggi pada usia suami sekira 30-35 tahun, sementara pada istri sekira 40 tahun. Namun, kenyataan di masyarakat tidak demikian. Kerap kali gairah seksual lenyap sebelum waktunya akibat mengalami kekecewaan.

Namun, kemungkinan kecil lainnya menyatakan bahwa wanita tersebut memiliki gairah seks yang berlebihan. Hal ini disebabkan beberapa faktor, yaitu kepekaan terhadap hormon atau stimulan lainnya, atau adanya kelainan di otak yang merupakan organ seks terbesar.

Si wanita mudah mencapai The Big O

Ada kelompok wanita yang selalu mampu menikmati hubungan intim, dan senantiasa mencapai orgasme bahkan multiorgasme. Bisa juga disebabkan sang suami dapat mengimbangi dengan memperpanjang permainan sebelum orgasme, tapi masih dapat mengendalikan diri.

Menurut para ahli, pemeriksaan diri secara teratur ke dokter atau psikiater merupakan jalan terbaik memecahkan permasalah ini. Setelah dilakukan analisa dan wawancara maka tahap awal dapat diketahui sebagai gejala kejiwaan atau fisik.

Apabila sang istri mengalami hiperseks, tindakan yang harus diambil salah satunya melalui pengobatan insentif oleh ahli jiwa atau psikiatris, karena salah satu gangguan seks yang dialami oleh wanita lebih bersifat kejiwaan.

Langkah selanjutnya ialah melakukan tes laboratorium. Dari hasil tes tersebut maka penanganan selanjutnya oleh psikiater melalui penambahan beberapa obat untuk meredakan hiperseksual pasangan.

Jangan membeli pasaran seperti viagra belum tentu obat kuat yang dianjurkan oleh psikiater karena banyak obat serupa mengandung khasiat yang dipertanyakan. Sebagai informasi, 90 persen dari obat-obatan semacam viagra dan sejenisnya belum terbukti berkhasiat secara medis bagi aktivitas seksual Anda.

Pengobatan intensif selain dengan obat-obatan dapat dilakukan dengan psikoterapi. Penanganan dimulai dari ejakulasi maupun rejukasi yang dilihat dari hasil wawancara yang sebelumnya telah dilakukan. Dari hasil tes itulah baru akan terlihat kondisi yang sebenarnya dan bagaimana cara untuk mengatasinya.

Continue Reading...

Hypersex BapoY PoeNa

 
 
Pada pasangan pengantin baru atau mereka yang terpisah cukup jauh dengan tenggang waktu lama, biasanya, aktivitas hubungan seks menjadi tinggi. Namun tingginya frekuensi tersebut lebih diwarnai oleh tingginya dorongan atau kebutuhan seksual semata-mata, bukan oleh sebab-sebab tertentu yang menjadi ciri utama perilaku hiperseks, demikian menurut Dr Gerard Paat, MPH, konsultan seksologi di Biro Konsultasi Kesejahteraan Keluarga RS St. Carolus, Jakarta.

Dari frekuensi hubungan seks memang bisa dilihat apakah seseorang hiperseks atau tidak, yakni bila frekuensinya melebihi ukuran normal. Dari ukuran normal ini, bila terjadi peningkatan drastis, semisal jadi 3-4 kali sehari atau rata-rata 20 kali per minggu, barulah bisa dicurigai salah seorang di antara mereka menderita kelainan/gangguan seksual yang dinamakan hiperseks. Penderitanya bisa pria, bisa juga wanita.
 
Inilah Penyebab Anda Menjadi Hiperseks

Lalu bagaimana tanda-tanda hiperseks pada pria maupun wanita?

Hiperseks Pada Pria
  • Disebut satyriasis, disebabkan faktor fisik maupun psikis. Dari aspek fisik, salah satunya, peradangan di saluran kemih yang merangsang kerja saluran tersebut sedemikian rupa hingga individu bersangkutan terkesan “haus” untuk selalu berintim-intim. Penyebab peradangan ini harus segera ditemukan agar bisa dipastikan upaya penyembuhannya. Soalnya, bila tak segera diobati, dikhawatirkan peradangan tersebut akan meluas menjadi peradangan di buah zakar. Tentu saja peradangan pada “pabrik” sperma ini akan berpengaruh pada hubungan seksual, di antaranya mengganggu produksi hormon testosteron.
  •  
  • Sementara aspek psikis bisa berupa ketidaknyamanan dalam diri yang membuat kebutuhan akan kedekatan dengan pasangan meningkat tajam. Tak tertutup kemungkinan ia menderita konsep diri yang sangat rendah hingga khawatir tak mendapat perhatian dari pasangan. Untuk menutupi perasaan tak amannya, ia lantas berusaha keras menunjukkan keperkasaan di ranjang sebagai satu-satunya kelebihan yang ia miliki. Atau sebaliknya, membangun “pertahanan” dengan kecurigaan berlebih, semisal mencurigai pasangan ada main dengan orang lain, tapi ia tetap menuntut aktivitas berintim-intim lebih sering dari biasanya.
  •  
  • Penyebab lain, aktivitas berintim-intim dijadikan satu-satunya cara berkomunikasi karena merasa tak mampu membuka diri atau menjalin komunikasi dengan baik. Bisa pula karena terbiasa memanfaatkan aktivitas berintim-intim sebagai sarana pelepas ketegangan, seperti yang kerap terjadi pada pekerja-pekerja yang bidang pekerjaannya dirasa memiliki tingkat stres amat tinggi. Atau, lantaran tak terpenuhinya keinginan atau harapan seksual yang bersangkutan.
  •  
  • Ketidakpuasan atau bahkan ketiadaan aktivitas yang satu ini kemudian menimbulkan masalah-masalah psikologis, seperti gelisah terus-menerus, susah tidur, dan cenderung marah-marah tanpa sebab. Ketidakjelasan kondisi psikis ini akan menyeretnya untuk terus mencari dan mencari kepuasan seks.
  •  
  • Sayangnya, upaya pencarian akan pemenuhan kebutuhan seksual tersebut kerap ditempuh lewat jalur-jalur di luar ketentuan masyarakat, semisal dengan “jajan” atau malah berselingkuh. Hingga, kondisi ini kemudian memunculkan ciri hiperseks selanjutnya, yaitu promiscuity atau kecenderungan berganti-ganti pasangan. Ia menempuh cara tersebut lantaran menganggap pasangannya tak bisa melayaninya lagi, atau malah “kasihan” pada pasangan.
Hiperseks Pada Wanita
  • Disebut nymphomania, disebabkan sepenuhnya oleh faktor psikis. Salah satunya berakar pada penyimpangan sewaktu usia balita sampai remaja, semisal menyaksikan bagaimana ibunya kerap dipukuli atau disiksa ayahnya. Berbekal pengalaman buruk inilah, semasa dewasa ia merasa butuh pendamping yang berbeda atau lebih baik dari ayahnya. Namun dalam pencarian itu, ia tak bisa menemukan nilai-nilai kebaikan pada satu orang, hingga bergaullah ia dengan banyak orang untuk mencari dan terus mencari orang yang dirasa pas.
  •  
  • Padahal, pria yang diidamkan takkan pernah kunjung datang. Bukankah untuk menemukan orang yang sama persis atau malah bertolak belakang sungguh tak mudah? Selalu akan ada saja satu atau dua pria yang memenuhi kriteria fisik, tapi kepribadiannya meragukan. Atau secara aspek kepribadian cocok, tapi aspek lain tak cocok. Ketidakcocokan ini menimbulkan sederet ketidakpuasan yang mendorongnya mencari dan terus mencari, hingga akhirnya membentuk semacam kebiasaan pada tubuh.
  •  
  • Celakanya, kalau ia sudah terpengaruh atau minimal mengenal hubungan seks, kebiasaannya untuk berganti-ganti pasangan makin membuatnya nyandu atau ketagihan seks. Sama halnya dengan kebiasaan merokok yang bisa menyebabkan ketagihan. Bukan semata-mata karena nikotin, melainkan pola kebiasaan itu sendiri. Hingga, kala harus berhenti merokok akan sulit sekali dilakukan. Minimal ia akan tetap pegang rokok meski tak diisap, atau tetap diisap tanpa harus dinyalakan. Bisa pula hubungan seks ini dipakai sebagai senjata untuk “memancing” pria yang semula dianggapnya sebagai pria idaman. Hingga bisa dikatakan, dorongan seks yang berlebihan sebetulnya merupakan pemuasan kejiwaan belaka.
  •  
  • Kasus serupa bisa pula dialami pria. Misalnya, si Buyung melihat bapaknya sering dilecehkan hingga akhirnya dia berusaha membalas dendam pada wanita dengan menyetubuhi siapa saja hanya untuk dicampakkan begitu saja. Hingga gonta-ganti pasangan dijadikan sarana untuk mencari kenikmatan psikis yang bisa memuaskan nafsu balas dendamnya.
  •  
  • Selain frekuensi hubungan seks yang sangat tinggi, harus diperhatikan ada-tidaknya ciri promiscuity, sebelum mencurigai pasangan menderita hiperseks. Maka, bila benar salah satu dari pasangan menderita hiperseks, Anda harus minta bantuan ahli. Bagaimanapun, kualitas berintim-intim pada suami-istri yang salah satunya menderita hiperseks, tak sebagus dengan yang dilakukan atas dasar sukarela atau suka sama suka.

Continue Reading...

Ciri² Cewek Hyper Sex BaPoY PoeNa



Selama ini, pecandu seks sering dialamatkan pada kaum pria. Stigma tersebut mungkin akibat cara pandang yang mengatakan bahwa pria adalah pihak yang seharusnya agresif di ranjang. Kenyataannya, wanita juga bisa mengalami masalah kecanduan seks. Agresitivitas dan pihak yang mengawali aktivitas seks juga bisa diselesaikan oleh wanita. Kenali wanita pecandu seks lewat beberapa ciri berikut, seperti diungkap Times of India.

Senang menjadi pusat perhatian

Wanita yang menderita kecanduan seks (nymphomaniac) membutuhkan perhatian dari lebih dari satu orang. Dia bisa pergi sejauh apapun untuk menjadi magnet bagi banyak pria. Jadi, berhati-hatilah jika pasangan Anda menebar pesona pada seluruh teman, kolega, dan bos Anda, ataupun pria yang baru ditemuinya.

Selalu dalam suatu hubungan

Masa lalu hubungan mendorongnya terus meneruskan seri baru hubungan dengan pria lain. Alasan mengapa dia tidak pernah sendiri adalah bahwa ia tidak bisa berdiri sendirian.

Seks di mana-mana

Tidak peduli apa yang Anda katakan padanya, ia hanya akan menguraikan arti atau konotasi seksual untuk memuaskan dirinya. Dia akan melampirkan setiap percakapan dengan erotisme yang akhirnya mengarah pada hubungan seks.

Seks adalah obat

Untuk semua rasa sakit, kecemasan, dan masalah, satu-satunya obat yang bekerja untuknya adalah seks. Dia tidak bisa melupakannya.

Terlalu sering, terlalu cepat

Itu harapannya dari hubungan. Sementara wanita normal cukup dengan berciuman dan berpelukan, dia sudah terbakar dengan keinginan membara untuk berada di tempat tidur dengan Anda, dengan penuh perintah untuk Anda, tentu saja!

Tolak dia dan lihat reaksinya

Setiap pria mengalami hari di mana libidonya sedang rendah dan gagal membalas gairah Anda. Tapi, berani menolak seorang nympho atau pecandu seks, maka dia akan menyentuh pola perilaku ekstrem, termasuk meludahi Anda, depresi, dan rasa takut terhadap penarikan dari segala sesuatu di sekelilingnya. Kecenderungan ekstrem bunuh diri juga bisa menjadi pertimbangannya.

“Tidak mungkin bagi pecandu seks mewujudkan kebutuhan pengobatan untuk masalahnya. Dalam berbagai kasus, itu adalah hak prerogatif. Butuh kesabaran untuk meyakinkan dia menemui seorang pakar. Kurangnya treatment tidak bisa hanya mengungkapkan rasa malu akut pada pecandu seks, tetapi juga menyandarkan mereka dalam masalah hukum, terutama dalam kasus wanita, “jelas psikiater Dr Aruna Broota.

Continue Reading...